Teater Pelajar tingkat SMA menjadi regenerator seni Teater di negeri ini. buakn hanya itu, seni teater di kalangan pelajar SMA juga menjadi medium efektif mengantarkan siswa menemukan dirinya sendiri, membangun karakter yang kuat yang menjadi harapan bangsa.
Namun kurangnya perhatian dan dukungan dari banyak pihak, mebuat teater-teater SMA mati kutu. Ironisnya, kali ini justru pembunuhan karakter itu tidak dilakukan oleh oknum dari luar teater. justru orang-orang yang dipercaya sebagai sesepuh atau orang yang dituakan dalam dunia ini, membunuh ruang kreatif kami. Awalnya dengan bentuk teater gerak yang disuguhknan anak SMA dicap sebagai pemerkosaan dan tidak sesuai dengan usia anak SMA yang kebanyakan belum memahami apa yang mereka lakukan di atas panggung. Kemudian dengan konsep pentas realispun juga dijudge tidak beda dengan sinetron atau FTV. ya, bukan solusi yang diberikan, namun belati tajam yang memotong dan membunuh kebebasan kami berkarya...
lantas pentas seperti apa yang anda tunggu dari kami?